Perjalanan pulang setelah ziarah keluarga sahabat ana diiring sejuta rasa. Mata nan sepasang ini sudah tidak lagi mampu untuk membendung titisan jernih ini untuk mengalir. Pipi yang terasa panas dek air mata, redha menjadi saksi tangisan hati ini saat mengenang apakah nasib malam pertama mereka di alam barzakh…dan apakah pula nasib malam pertama ana sendiri kelak saat jasad tanpa nyawa ini bersemadi di sana…
Tanah kubur yang jauh terpencil dari kamar indah dan selesa di rumah…Yang ada di sana hanya kesepian dan hening suasananya dilihat pandangan zahir mata manusia…Sanak saudara dan insan-insan tercinta hanya memandang sepi dan sudah pasti tiada siapa yang menemani…
Ya Allah…kematian itu saat kami pulang menghadap-Mu…maka, saat malam pertama buat hamba berkelana di negeri sana, maka selamatkanlah kami dari fitnah dan seksa transit pertama bernama kubur itu, Ya Rabb…
No comments:
Post a Comment