Thursday, October 15, 2009

Kebaikan Yang Terhimpun

Kebaikan itu semuanya terhimpun dalam empat pekara :
1.Percakapan
2.Diam
3.Pandangan
4.Gerak
Tiap-tiap perkataan yang tidak disertai dengan mengingati Allah adalah sia-sia...
Tiap-tiap diam yang tidak disertai dengan memikirkan kebesaran Allah adalah leka...Tiap-tiap pandangan yang tidak disertai dengan pengambilan ikhtibar adalah lalai...dan tiap-tiap gerak yang tidak disertai dengan perhambaan adalah kosong...Namun, moga-moga rahmat Allah melingkungi hamba-hambaNya yang menjadikan:
1.Percakapannya sebagai zikir
2.Diamnya sebagai tafakur
3.Pandangannya sebagai ikhtibar
4.Geraknya sebagai perhambaan
5.dan daripada lisan dan tangannya manusia mendapat kesejahteraan.

Misi 114

Lahau la wala quwataillabillah...
Syukur pada-Mu, Ya Allah...saat keletihan diri ini dalam meredah belantara dunia, kau hadirkan ilham seusai Solat Asar tadi...alunan Mathurat membelai lembut jiwa dan hati ini...Ya Rabb...Al Quran terjemahan yang telah ana beli pada Disember 2007, sebelum menyertai Kem Bina Sahsiah itu ana peluk erat. Naskah kalam wahyu ILahi itu ana kucup. Ya Allah…berbicaralah dengan hamba-Mu…(teringat pesan Ustaz Iman ketika tazkirah Ramadhan lepas, ‘Jika mahu berbicara dengan Allah, solatlah…dan jika mahu Allah berbicara dengan kamu, bacalah Al Quran, fahaminya…tadabur…’)…
Surah Thaha ayat 1-11 ana baca…selepas itu, hati ana terdetik untuk membaca Surah Al Mursalat…Subhanallah…terlalu banyak pengajaran darinya…
perulangan ayat ’’
celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran…’’
benar-benar menggetarkan hati ana…
Tegas amaran Allah buat mereka yang mendustakan kebenaran…
Maka terdetiklah ilham untuk MISI 114. Habiskan bacaan terjemahan Al Quran...Jujur setelah 23 tahun usia ana meniti kehidupan, belum lagi terdetik di hatini untuk ana tahu dan explore isi kandungan Al Quran...Allah, malu diri ini pada-MU...bagaimana mahu mengaku cinta, sedangkan kalam cinta dari-Mu, belum lagi hamba baca penuh rasa kasih dan cinta.... Ya Allah, izinkan kami dekat pada-Mu...sentiasa dalam bimbingan rahmat dan kasih-Mu, selamatkanlah kami dari tipuan dunia...Amin, Ya Rabbal A’lamin...

Catatan: Kisah benar perkongsian dari seorang sahabat.
11.10.2009

Surat Fatimah Gemparkan Kota Baghdad!


Fatimah adalah seorang saudara perempuan seorang mujahid yang terkenal di daerah Abu Gharib, yang berasal dari sebuah keluarga yang terkenal kebaikan dan ketaqwaannya. Suatu hari pasukan AS menyerbu rumahnya, dengan tujuan menangkap saudaranya. Namun karena mereka tidak dapat menemukannya, pasukan AS menangkap Fatimah dengan tujuan memaksa saudaranya menyerahkan diri.
Surat tulisan tangan Fatimah, baru-baru ini berhasil diseludupkan keluar dari penjara Abu Gharib, surat ini menggambarkan penderitaan para tawanan wanita akibat perbuatan terntara AS. Segera surat ini tersebar dan menghebohkan kota Baghdad, mengirimkan gelombang yang akan terus berlanjut ke seluruh Iraq. !
Mafkarat al-Islam berhasil mendapatkan salinan surat tersebut.
Bismillahirrahmanir rahiim.
*Say He is God the One; God the Source [of everything]; Not has He fathered, nor has He been fathered; nor is anything comparable to Him.* [ Qur*an , Surat 112 *al-Ikhlas*]
Saya menulis surat Al-Ikhlas ini karena mempunyai erti yang mendalam bagi saya, dan menimbulkan getaran di hati orang-orang yang beriman.
Saudaraku mujahidin di jalan Allah* Apa yang dapat kukatakan padamu?
Saya katakan, rahim-rahim kami telah terisi dengan janin akibat perkosaan yang dilakukan keturunan kera dan babi itu. Mereka telah menodai tubuh kami, meludahi muka kami, dan merobek-robek Al-Quran untuk digantungkan ke leher-leher kami. Allahu Akbar.
Tidakkah kau mengerti tentang kejadian yang menimpa kami? Betulkah kau tidak tahu ini terjadi pada kami? Kami saudaramu, dan Allah akan meminta tanggungjawabmu tentang kejadian ini kelak.
Demi Allah, tidak semalam pun kami lewatkan di penjara ini kecuali mereka mendatangi salah satu dari kami untuk melampiaskan nafsu setannya. Padahal kami selalu menjaga kehormatan kami karena takut kepada Allah. Takutlah pada Allah! Bunuhlah kami bersama mereka! Hancurkan mereka bersama kami! Jangan biarkan kami di sini agar mereka bisa bersenang-senang memperkosa kami, sesungguhnya ini adalah sebuah perbuatan dosa besar di sisi Allah. Takutlah pada Allah akan urusan kami. Biarkan (jangan serang) tank dan pesawat mereka. Datanglah pada kami di penjara Abu Ghurayb.
Saya saudaramu karena Allah. Mereka memperkosa saya lebih dari sembilan kali dalam satu hari. Bisakah kau bayangkan? Bayangkan salah satu saudaramu diperkosa. Bersama saya ada 13 gadis, semuanya belum menikah. Semuanya telah diperkosa didepan mata kami semua.
Mereka melarang kami untuk sholat. Mereka mengambil pakaian kami, dan membiarkan kami telanjang. Saat surat ini saya tulis, seorang diantara kami telah bunuh diri setelah diperkosa beramai-ramai. Seorang tentara memukulnya di dada dan paha setelah memperkosanya, lalu menyiksanya. Gadis itu kemudian bunuh diri dengan memukulkan kepalanya ke tembok penjara, karena dia sudah tidak sanggup menerima ini. Meskipun bunuh diri dilarang oleh Islam, saya memaklumi perbuatannya.
Saya hanya berharap, semoga Allah mengampuninya, sesungguhnya Dia Maha Pengampun.
Saudaraku, saya katakan padamu lagi, takutlah pada Allah. Hancurkan kami bersama para tentera itu, agar kami bisa beristirahat dalam damai.
Tolonglah kami, tolonglah kami, tolonglah kami! *
Waa Mu*tasimah!.
Surat ini telah berakhir, namun penderitaan penulisnya dan para muslimah belum berakhir.
Hatta mataa haadza s-sukuut !!
Ini yang sudah kesekian kalinya terjadi..
Entah berapa lagi akan segera menyusul
Kelmarin, hari ini dan besok
Begitu seterusnya..
Ya Rabb nasyku ilaika da’fa quwwatina
Wa qillata hiilatina
Allahumma n-shurna nashran adziima
Allahuma ‘alaika bil haaula l-kuffar
Allahuma ‘alaika biman adzaa l-muslimin.
Catatan : Sebarkan agar semuanya bisa mengetahui keadaan ini.
Wajazaakallahu khairan

Saudara seakidah kesayanganku…puteri-puteri harapan ummah yang kini hidup bebas dan merdeka di tanah air kita yang aman dan dilimpahi kebahagiaan.
Jika di penjara sana atau mana-mana pusat tahanan perang, muslimah yang beriman menangis mengharap secebis pakaian untuk menutup aurat, batin mereka terseksa untuk menjaga maruah?tubuh mereka merana lantaran derita diperkosa…tapi keadaan sebaliknya berlaku pada remaja wanita muslimah kita di negara ini, disekitar kita…
Saudaraku muslimah,
Apakah kita sudah tidak tahu erti pakaian sempurna menutup aurat itu untuk menjaga diri? Tutup aurat dan tubuh sebagai perintah Allah…tergamakkah kita yang merdeka ini mendedah aurat dan diri diperkosa secara pandangan penuh noda mana- mana lelaki?
Fikirkanlah…kita bukanlah terlalu miskin hingga tak mampu membeli sehelai tudung menutup kepala…kita bukanlah terlalu fakir untuk membeli baju yang saiznya lebih besar agar longgar pada tubuh bila dipakai..Malah, kita bukanlah terlalu papa untuk membeli kain yang tebal agar tidak nipis mendedah warna dan kulit pada tubuh….Malah kita juga bukan terpenjara untuk “ bertelanjang “ tanpa mempeduli maruah dan harga diri…

Tergamak juga kita abaikan perintah Allah kerana sedang asyik sibuk mengecap nikmat dunia….SOLAT…kita ada cukup masa, tempat dan segala kemudahan untuk sempurnakannya. Jadi, apa alasan kita?
AL QURAN…bukan sekadar hiasan di hujung rak…membiarkan sepi tanpa disentuh dan dihayati samalah seperti kita melihatnya dicarik-carik syaitan dan nafsu dalam diri…
Maka, renung dan fikirkanlah…

Saturday, October 10, 2009

Diari Syawal 1430H

Saat ini hati nan satu ini teruji...Jiwa dan nafsu yang ganas memberontak...Rasa terlalu jauh dari medan untuk diri dan hati ini membaiki lompang-lompang yang dihasut mazmumah....Lalu, ana taipkan mesej untuk mereka yang selalu mengaku sebagai sahabat...Tapi rupanya ana silap. Tidak ada seorang pun yang memberi respon atau hadir memberi kekuatan...

Ya Allah...dimana temanku saat diri ini kebuntuan,
dimana sahabat dan saudara seakidahku saat hati ini jauh dari saff perjuangan...
Ya Rabb...izinkan rohku terbang mencari makna dan hakikat...
dan andai tiba saatnya, maafkan diriku...
halalkan tiap jasa dan kebaikan kalian,
doakan husnul khatimah milik kita semua.amin...

Lahaula wala quwataillah billah...cukuplah Allah sebagai wakilku...Cukuplah Allah sebagai pelindungku...hanya pada-Mu, Ya Rabb hamba serahkan jiwa dan diri ini...Ya Allah...ampuni tiap dosa dan kekhilafan diri ini...Terlalu dhaif diri ini tanpaQahhar, Mu...terlalu keras hati ini tanpa Latiff dari-MU....pimpinlah hamba pada jalan yang Kau redhai...Ya Rabb, saat tiada pun makhlukmu yang hadir menemani, Kau tetap hadir sebagai sebaik-baik teman dan sandaran...Syukur pada-Mu, atas ujian keseorangan yang Kau hadirkan...Saat diri berasa lemah, hamba yakin Kau tetap mahu hamba istiqamah dan tabah melalui musafir panjang di negeri fana ini...Ya Allah...hamba mahu selamanya berada dalam damba pengabdian seorang hamba pada-Mu...biarpun jasad hamba bersama manusia, tapi hati hamba bersama-Mu...Ya Rabb...ajarkan pada hamba ilmu yang membawa hamba mengenal dan taat kepada-Mu...kurniakan hamba kekuatan beramal dan melaksanakan ketaatan pada-Mu...anugerahkan jua kekuatan diri dan hati ini jauh dari maksiat dan dosa, Ya Ghaffur...ampuni hamba...
Ya Rabb...amin...Ya Rabbal A’lamin....

Friday, October 9, 2009

Saat Kalam Wahyu Berbicara...


Satu mesej yang diterima petang tadi membawa diri yang serba dhaif ini ke daerah muhasabah. Kalam wahyu ILahi ana tatap berkali-kali. Terjemahan Surah Al Isra’ ayat ke 16 dan 17 itu cukup menyentuh hati...saat bumi dan kalam berbicara seiringan, apakah kita sebagai manusia tidak mahu mengambil ikhtibar dan pengajaran?
Satu kejadian gempa bumi (tempat biarlah dirahsiakan) telah berlaku pada jam
17.16...dan angka itu bermakna...Bacalah Al Quran Surah ke-17 (Surah Al Isra’)
ayat 16 dan 17...disana ada jawapannya...

Ringkas dan padat mesej yang diterima. Al Quran terjemahan milik Umie kami tatap bersama-sama...Lahaulawala quwataillabillah...terjemahannya begini...

17:16. Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kederhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.

17:17. Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya.

Dan disini ana sertakan sambungan terjemahan seterusnya. Moga-moga kita mengambil ikhtibar dan manfaat daripadanya.

17:18. Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.

17:19. Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik.

17:20. Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi.

17:21. Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya.

17:22. Janganlah kamu adakan tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah).

Sunday, October 4, 2009

Bingkisan Kembara Bas Belia Mabims 2009

Puisi ini ditulis pada 7 Ogos 2009,
Orchard Building, Singapura.(4:07 pm)

Apa yang harus daku khabarkan,
Saat hatiku bukan untuk insan,
Atau hadir dalam wadah kehidupan...
Saat kemeriahan urusan,
Daku mahu hatiku tetap bersama-Mu, Tuhan...
Tuhan,
Saat disapa jutaan godaan,
Hamba dambakan iman sebagai teman,
Saat disapa ombak wahan,
Hamba harap hadirnya taqwa menunjuk jalan...
Saat hati sedang kepenatan,
Titipkan hamba nur ketabahan dan keredhaan....

Bingkisan dari Kembara Bas Belia Mabims 2009,

Jika dulu kita berjuang dengan pedang dan senjata, kini kita perlu berjuang dengan tinta dan aksara di medan maya.”
Setinggi penghargaan ucapan terima kasih buat semua...
Sepanjang kembara, Alhamdulillah, Ana berada dalam kumpulan tiga bersama:

1.Ustaz Ahmad Khusyairi (Singapura ) sebagai fasilitator dan
2.Haji Amir (Brunei)
3.K. Hajar (Brunei)
4.K. Seri (Singapura)
5.Desny (Indonesia)
6.Mirzar (Indonesia)
7.Izzat (Malaysia)
Maaf atas kelemahan dan tidak dapat memberi komitmen terbaik pada hari akhir sebelum tugasan di hantar. Ada hal keluarga yang perlu di uruskan dalam talian. Apapun, jazakallahukhair atas ukhuwah dan kerjasama semua. Moga adanya pertemuan dan dikumpulkan semula dalam redhaNya dan dalam tiap doa yang dipinta.